LAPORAN AKHIR
KULIYAH KERJA NYATA (KKN) TRANSPORMATIF PERIODE
2010-2011
Oleh
HENDRA :2507 012
HASPEN
SYAFRI :2107 138
DESI OPRIANA :2107
082
WINDA PRISETIA :2207
009
RANI KHAIRAWATI :1207
004
OSFIRA YULIASNI :2607 004
RIA
AZMIYANTI :1407 017
Dosen Pembimbing
Lapangan
Harfandi, S.E.
M.Si
Lokasi
JORONG KOTO BARU
KENAGARIAN KOTO BARU SIMALNGGANG KECAMATAN PAYAKUMBUH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
DARI TANGGAL 03
NOVEMBER-16 DESEMBER 2010
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SJECH M. DJAMIL
DJAMBEK BUKITTINGGI
BUKITTINGGI
2010M/1432
H
HALAMAN
PENGESAHAN
Yang
bertanda tangan di bawah ini mengetahui tentang laporan akhir mahasiswa Kuliah
Kerja Nyata (KKN) STAIN
Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi yang
berlangsung dari tanggal 3
November 2010 sampai dengan 16 Desember 2010
yang berlokasi di Jorong Koto
Baru, Kenagarian Koto Baru Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima
Puluh Kota mengesahkan bahwa :
HENDRA
HASPEN SYAFRI
DESI OPHRIANA
WINDA PRISETIA
RANI KHAIRAWATI
OSFIRA YULIASNI
RIA AZMIYANTI
|
: 2507.012
: 2107.138
: 2107 082
: 2207 009
: 1207 004
: 2607 004
: 1407 017
|
Telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
STAIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.
Demikianlah
pengesahan ini dibuat dengan sebenar–benarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Mengetahui
Dosen Pembimbing
H. HARFANDI., SE. M.Si
NIP. 150292 542
|
Koto Baru, Desember 2010
Kepala Jorong Koto Baru
I. DT.
RAJO INDO ALAM. NK
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Kegiatan KKN Transformatif
Mahasiswa merupakan figur yang
dipersiapkan untuk terjun ke tengah masyarakat mencoba untuk menyelesaikan
berbagai persoalan bersama dengan masyarakat. Mahasiswa yang Sudah dibekali
berbagai ilmu pengetahuan di lingkungan kampus, kadangkala merasa canggung
ketika terjun ke lapangan. Karena ada perbedaan antara “das solen”
dengan “das sein”, sehingga dibutuhkan sebuah program yang bisa
memperispkan mahasiswa untuk siap terjun bersama-sama dengan masyarakat.
Pengabdian mahasiswa terhadap
masyarakat selama ini banyak dinilai kurang tepat oleh berbagai ahli atau pakar
pendidikan. Karena pertama, pengabdian masyarakat melalui KKN
konvensional tidak bisa memberikan dampak keberdayaan terhadap masyarakat
malahan sebaliknya menambah ketergantungan masyarakat kepada mahasiswa. Kedua,
pengabdian yang dilakukan tidak relevan dengan keilmuan yang dimiliki. Ketiga,
pengabdian hanya bersifat temporal (semata-mata proyek), tidak dirancang dalam
kerangka yang utuh (sustainable).
Sehingga walaupun sudah ada KKN
konvensional yang selama ini diterapkan oleh perguruan tinggi untuk membiasakan
mahasiswa terjun ke tengah masyarakat tetapi kurang memberikan dampak yang
positif terhadap masyarakat sehingga dibutuhkan format KKN yang baru yakni KKN
transformatif.
KKN transformatif adalah KKN yang
menggabungkan dimensi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Selama ini tiga pilar perguruan tinggi ini berjalan secara terpisah tanpa ada
sinergisitas sebagai konsekuensinya terjadi kesulitan dalam menciptakan
transformatif sosial.
Melalui KKN transformatif ini mahasiswa
tidak lagi bekerja buat masyarakat tetapi bekerjasama dengan masyarakat dalam
menyelesaikan masalah serta mengembangkan potensi yang ada dalam masyarakat.
Karena itu STAIN Bukittinggi
melakukan perubahan paradigma pengabdian kepada masyarakat diantaranya melalui
program kuliah kerja nyata dari kerangka pengabdian menjadi paradigma
pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan Partisipatory Action Research (PAR).
Hal ini didasarkan atas alasan :
1.
Partisipatory action research (PAR) adalah metodologi
alternatif yang bisa digunakan untuk proses pemberdayaan masyarakat dan
kontekstualisasi keilmuan Islam.
2.
Research yang dilakukan adalah research aksi (dengan
paradigma kritis) yang dilakukan secara partisipatoris (menjadikan masyarakat
sebagai subjek dan sumber pembelajaran). Karena pembinaan yang dilakukan selama
ini menjadikan masyarakat lemah dan tidak berdaya ketika harus berhadapan
dengan berbagai persoalan kehidupan.
B.
Tujuan, Sasaran dan Manfaat
a. Tujuan
Tujuan
dari pelaksanaan KKN PAR ini dapat dibagi menjadi tujuan umum, khusus dan
institusional yang terdiri dari :
1. Tujuan Umum
Kegiatan
kuliah kerja nyata bertujuan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM)
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan memecahkan problem sosial bersama-sama
masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial, pencerahan dan
pembebasan sesuai dengan visi, misi dan fungsi Perguruan Tinggi Agama Islam.
2. Tujuan Khusus
a.
Mempercepat kemampuan masyarakat dalam meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan tuntunan dinamika pembangunan
dan perkembangan iptek.
b.
Mempercepat upaya pengembangan masyarakat ke arah
terciptanya masyarakat yang dinamis yang siap menempuh perubahan menuju perbaikan
dan kemajuan yang sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya (sosiokultural) yang
berlaku.
c.
Mempercepat upaya pembinaan pranata dan meningkatkan
keahlian masyarakat dalam memperbaiki kesejahteraan hidup dan kemandirian.
d.
Melatih penalaran dan kepekaan mahasiswa dengan
bekerjasama antar disiplin ilmu.
e.
Mengembangkan potensi mahasiswa untuk melakukan
improvisisi dan inovasi dalam profesi pekerjaan sosial khususnya dan dalam
pembangunan umumnya.
f.
Memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja
secara langsung dalam menghadapi perbagai persoalan yang kompleks, melalui
proses partisipatif sehingga dapat membantu masyarakat menemukan cara
menghadapi problem sosial yang mereka hadapi.
g.
Mengembangkan potensi mahasiswa sesuai bidang keilmuannya
ke arah peningkatan kemampuan dan profesinya yang dilaksanakan secara mandiri
dan kolektif.
3.
Tujuan Institusional
a. Memberikan konstribusi bagi pengembangan tiga
aspek, yaitu pendidikan/pengajaran, penelitian dan pemberdayaan masyarakat.
b. Meningkatkan kepekaan sosial sivitas akademika
terhadap perkembangan dan persoalan yang terjadi di masyarakat.
b. Sasaran dan Manfaat
Kuliah
kerja nyata memberikan manfaat kepada masyarakat, pemerintah, mahasiswa dan
perguruan tinggi. :
a.
Bagi Masyarakat
1.
Masyarakat memperoleh bantuan tenaga dan fikiran untuk
meningkatkan cara berfikir, pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat
menumbuhkan potensi sumber daya dan selanjutnya berkembang secara sendiri.
2.
Terbentuknya kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan sehingga upaya kelanjutan pembangunan, khususnya pembangunan dalam
bidang agama dapat terjamin.
3.
Memahami bahwa program kuliah kerja nyata merupakan
bagian dari pembangunan bidang pendidikan di perguruan tinggi dalam sektor
pengabdian masyarakat.
4.
Mendapatkan peningkatan cara berfikir secara terprogram
dengan langkah yang sejalan dengan program pembangunan yang inovatif dan
konstrukstif.
5.
Memahami keberadaan kader-kader bangsa terdidik yang
akan menjadi penerus pembangunan.
6.
Memperoleh syiar Islam dalam kehidupan yang damai rukun
dan sejahtera di wilayah RI berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
b. Bagi Pemerintah
1. Membantu mempercepat proses pembangunan yang
dilaksanakan oleh pemerintah antara lain dalam meningkatkan sumber daya manusia.
2. Membuka akses kemitraan dan komunikasi timbal
balik antara perguruan tinggi dengan pemrintah.
c.
Bagi Mahasiswa
1.
Mendewasakan cara berfikir, bersikap, bertindak serta
meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan pengkajian, perumusan dan
pemecahan masalah secara praktis dan terpadu.
2.
Melatih dan membiasakan mahasiswa menghadapi dan
menyelesaikan permasalahan melalui kerjasama antar bidang keahlian.
3.
Mendalami penghayatan dan pengetahuan mahasiswa
terhadap berbagai masalah dalam masyarakat yang sedang melaksanakan pembangunan
khususnya di bidang agama.
4.
Merealisasikan program mahasiswa dalam kegiatannya.
5.
Mempersiapkan diri menjadi motivator, inovator,
dinamisator, fasilitator dan katalisator bagi problem sosial keagamaan.
6.
Membekali mahasiswa dengan pengalaman sebagai penerus
pembangunan yang bertanggung jawab terhadap dirinya sebagai seorang
profesional.
d. Bagi Perguruan Tinggi
1. Mendapatkan masukan bagi penyelenggaraan
pendidikan pengajaran, penelitian dan pemberdayaan masyarakat.
2. Meningkatkan partisipasi dan peranan perguruan
tinggi dalam melaksanakan pembangunan di bidang agama.
3. Meningkatkan kerjasama antara perguruan tinggi
dengan pemerintah daerah dan instansi terkait.
4. Mendapatkan masukan balik (feed back) integritas
perguruan tinggi dari masyarakat sehingga menjadi masukan untuk memantapkan
fungsi pusat penelitian dan pemberdayaan masyarakat berikut pengembangannya
berkenaan dengan ilmu pengetahuan agama Islam.
C. Metodologi PAR – PRA
Dalam
melakukan KKN – PAR dipergunakan berbagai teknik untuk mengkaji jorong secara
partisipatif yaitu :
1. Secondary Data Review (SDR)
SDR
adalah cara mengumpulkan informasi yang telah diterbitkan atau yang belum dipublikasikan. Teknik SDR
ini sangat bermanfaat untuk memperjelas topik yang akan dibahas di PRA.
2. Direct Observation
Direct
observation atau observasi langsung kelapangan sebagai upaya untuk mencek jawaban-jawaban masyarakat serta pada
saat ini langsung dilakukan pencatatan.
3. Focus Group Discussion (FGD)
FGD
merupakan kegiatan diskusi yang dilakukan dengan beberapa orang untuk
membicarakan sesuatu secara mendalam dan lebih rinci baik berupa masalah maupun
potensi di masyarakat.
4. Preference Rangking dan Skoring
Merupakan
teknik yang dipergunakan untuk menentukan secara tepat problem dan pilihan
masyarakat.
5. Mapping
Merupakan
teknik yang dipergunakan untuk menggambarkan kondisi wilayah (jorong)
bersama-sama dengan masyarakat.
6. Transect
Merupakan
suatu teknik yang dipergunakan untuk menggali informasi dan media pemahaman
jorong melalui penelusuran dengan jalan mengikuti garis yang membujur dari
suatu sudut ke sudut lain di suatu jorong serta diharapkan melalui teknik
transect, masyarakat mengenal daerahnya sendiri terkait dengan masalah dan
potensi.
7. Seasonal Calender
Teknik
ini adalah suatu teknik yang dipergunakan untuk menelusuri kegiatan musiman
tentang keadaan dan permasalahan yang terjadi secara berulang dalam kurun waktu
tertentu di tengah masyarakat.
8. Time Line
Tme
line adalah teknik yang digunakan untuk mengetahui kejadian dari suatu waktu
sampai keadaan sekarang dengan persepsi orang setempat.
9. Causal Diagram
Merupakan
suatu teknik yang dipergunakan untuk menggambarkan hubungan kausalitas antara suatu
masalah dengan persoalan yang lain.
10. Diagram Venn
Merupakan
suatu teknik PRA yang dipakai untuk menggambarkan hubungan institusional dengan
masyarakat.
11. Trend and Change
Kecenderungan
dan perubahan (trend and change) merupakan suatu teknik yang dipakai untuk
mengungkapkan kecenderungan da perubaan yang terjadi di masyarakat dalam waktu
tertentu.
12. Daily Routines
Yaitu
suatu teknik yang dipakai untuk mengarahkan masyarakat membuat secara bersama
diagram yang menggambarkan kegiatan sehari-hari masyarakat.
13. Diagram Alur
Yaitu suatu teknik yang menggambarkan arus dan hubungan di antara semua
pihak dan komoditas yang terlibat dalam suatu sistem. Diagram ini dapat
dipergunakan untuk menganalisa alur pe
nyebaran keyakinan dan tata nilai keagamaan dalam masyarakat.
D.
Daur Program dan Daur Belajar
Tahapan yang dilakukan dalam KKN PAR
yang didukung oleh metode dan teknik adalah sebagai berikut :
1.
Penjajakan Kebutuhan
Penjajakan kebutuhan masyarakat dilakukan melalui
pengkajian jorong secara partisipatif dalam artian bersama-sama masyarakat
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan pemetaan (mapping) Jorong Koto Baru
pada tanggal 24 November 2010.
b. Pelaksanaan transektor (penelusuran) Jorong Koto Baru pada tanggal 04, 05 dan 06 November 2010.
c. Pembuatan hubungan kelembagaan (diagram venn)
masyarakat Jorong Koto Baru pada tanggal 30 november 2010.
d. Melakukan penelusuran sejarah jorong (time line) Koto
Baru pada tanggal 08 November 2010 dan 06 Desember 2010.
e. Pembuatan bagan kecenderungan dan perubahan
(trend and change) masyarakat Jorong Koto Baru pada tanggal 20 november 2010
f. Melakukan analisis masalah dan tujuan pada
tanggal 10 november 2010.
g. Pembuatan matrik rangking (bagian peringkat)
kebutuhan masyarakat Jorong Koto Baru pada tanggal 12 november 2010.
2. Perencanaan Kebutuhan
Setelah
melakukan kegiatan penjajakan dengan cermat dan detail langkah berikutnya
adalah menyusun atau membuat perencanaan program secara partisipatif didasarkan
temuan yang sudah dibuat dalam bentuk matrix rangking.
Perencanaan
dimaksudkan sebagai proses dalam menyusun satuan rencana yang akan dilakukan.
Penyusunan satuan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan di Jorong Koto Baru
dilaksanakan pada tanggal 10,11,12, 30 November 2010 dan pada tanggal 1,2,3.
Desember 2010.
3. Pelaksanaan dan Pemantauan (Action and Monitoring)
Antara
pelaksanaan dan pemantauan (action and monitoring) merupakan suatu rangkaian
utuh yang tidak terpisahkan. Setiap kegiatan harus ada pemantauan secara terus
menerus untuk melihat apakah kegiatan itu berjalan secara terarah seperti yang
direncanakan.
4. Evaluasi dan Refleksi
Pada
tahapan ini dilakukan pencatatan sistematika dan analisa berkala bersama-sama dengan
masyarakat terhadap relevansi penampilan efisiensi dan dampak program dalam
konteks yang sudah ditetapkan bersama.
BAB II
KAJIAN DATA SEKUNDER
A.
Letak Geografis Jorong Koto baru
Jorong Koto baru terletak di
Kanagarian Koto Baru Simalanggang
Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota. Jorong ini berada
sekitar ± 6 km dari kota payakumbuh. Batas wilayah Jorong Koto baru sebelah
timur berbatasan dengan kelurahan sungai durian , sebelah barat berbatasan
dengan tabek panjang dan parumpung, sebelah utara berbatasan dengan
simalanggang dan koto tangah simalanggang.dan sebelah selatan berbatasan dengan
kelurahan koto panjang.
B.
Monografi
Koto baru adalah sebuah jorong yang
terletak di jalan lintas payakumbuh-suliki antara nagari simalnggang dan
jorong tabek panjang. Koto baru
daerahnya terdiri dari persawahan, perkebunan dan peternakan. persawahan di Koto
baru memiliki musim tanam dan musim panen yang tidak serentak, sementara perkebunan
dipenuhi dengan tanaman kakao. Sedangkan peternakan yang banyak di jorong koto
baru simalanggang adalah peternakan ayam petelur dan ayam heler serta
peternakan puyuh.
Koto baru adalah sebuah desa yang di
lalui oleh dua buah sungai, yaitu sungai pilola dan sungai naming. Kedua sungai tersebut termaksut sungai yang
luas. Masyarakat menggunakan sungai ini untuk irigasi atau pengairan sawah.
Ibu-ibu Koto baru dengan senyuman yang begitu tulus,
dan dengan hati terbuka selalu mewarnai hari-hari kita. Ibu-ibu di jorong koto
baru sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Bagi ibuk-ibuk yang tidak bekerja
di kantor mereka sibuk dengan menjahit sulaman untuk baju, jilbab dan sebagainya.
Keadaan alam Jorong Koto baru sebagai
berikut :
No.
|
Kondisi
Alam
|
Luas
(Ha)
|
1.
|
Tanah Pertanian
|
± 30
|
2.
|
Tanah Ladang /
Perkebunan
|
± 25
|
3.
|
Tanah
peternakan
|
± 10
|
4.
|
Tanah
Permukiman
|
± 3
|
5.
|
Tanah Tidur
|
±
1
|
J
u m l a h
|
±
69
|
C. Iklim
Jorong
koto baru beriklim panas. Disini
sangat banyak para bapak-bapak dan ibu-ibu yang masih mengendarai sepeda ketika
berpergian.
D. Penduduk
Jumlah penduduk Jorong Koto baru
menurut data yang ada pada Wali Jorong, penduduk Koto baru berjumlah sebanyak ± 3.350jiwa,
tempat tinggal penduduk tersebar di beberapa tempat seperti kebun jaya, tangah
koto dan simpang ampek.
Di jorong koto baru memiliki 3 macam
suku, yaitu :
1.
Suku Sembilan memiliki ninik mamak ± 35 orang.
2.
Suku Jambak memiliki ninik mamak ± 19 orang.
3.
Suku Caniago memiliki ninik mamak ±13 orang.
E.
Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat Jorong Koto baru, jika
diprosentasekan : petani 10 %, pedagang 30%, wiraswasta 25 %, dan pegawai 5 %,
peternakan 30%, sedangkan hasil pertanian yang dominan adalah coklat (kakao).
Sedangkan hasil peternakan yang banyak adalah telur dan ayam potong.
F.
Pendidikan
Dalam persoalan pendidikan masyarakat Jorong Koto baru
cukup banyak yang sampai ke jenjang Perguruan Tinggi, tetapi rata-rata mereka
ada di perantauan. Adapun pendidikan penduduk yang ada di kampung rata-rata
tamat SMP dan bahkan SD.
Jorong Koto baru memiliki sekolah dasar (SD). Koto baru
memiliki dua taman pendidikan Qur’an (TPA) yang saat ini bertempat di TK islam
An-Nur . dan memiliki satu MDA.
Berikut prosentase pendidikan masyakat Jorong Koto
baru yang menetap di kampung :
a. Tingkat sekolah dasar (SD) : 5 %
b. Tingkat sekolah menengah pertama :
40 %
c. Tingkat sekolah menengah atas :
30 %
d. Tingkat perguruan tinggi : 25%
Untuk tempat belajar bagi anak-anak sekolah menengah
pertama berada di simalanggang. Sebagian ada juga yang pergi mengenyam
pendidikan di luar daerah simalnggang seperti: SMP atau MTs di kota payakumbuh atau
ke Bukittinggi, untuk tingkat SMA anak-anak jorong koto baru pergi ke
kenagarian koto tangah yang berbatasan dengan kenagarian koto baru simalanggang
tetapi ada juga yang pergi sekolah ke kota payakumbuh dan sekitarnya. Perguruan
tinggi (PT) yang nyata sarananya belum ada di Koto Baru pada umumnya apalagi
untuk Jorong Koto baru.
G.
Agama dan Sarana Peribadatan
Masyarakat Jorong Koto baru semuanya beragama Islam,
sedangkan sarana peribadatannya terdiri dua tempat yaitu musholla dan mesjid.
Adapun mushollah yang ada yaitu Mushalla Al-Muhlisin, musholla Al-Huda,
Al-Islah dan Mushalla al-Abrar. Sedangkan Mesjidnya bernama Mesjid
Al-Muchsinin.
H.
Sejarah Jorong Koto baru
Jorong Koto baru terletak di kenagarian Koto Baru simalanggang, Jorong Koto baru terletak
di jalan lintas payakumbuh suliki antara kenagarian simalanggang dengan jorong
tabek panjang. Menurut bapak Khatib dahulu pemerintahan dari koto baru ini
adalah simalanggang, kemudian pada tahun 1800 terjadi perpisahan menjadi dua,
yaitu nagari simalanggang dan nagari koto baru simalanggang. Dahulu nama wali
nagari yang pertama yaitu H.boguk. Balai adat simalanggang di pindah ke koto
baru simalanggang yang disebut dengan koto baru balai nyo usang. Setelah
berpisah simalanggang menjadi koto baru di bagi menjadi tiga jorong. Yaitu
jorong tabek panjang, parumpung dan koto baru.Oleh karena itu Daerah ini
dinamakan koto baru.karena merupakan daearah yang baru dari koto-koto yang
selebihnya.
Sejarah ini jika kita buktikan keautentikannya tentu
masih dipertanyakan karena memang kita akui tidak ada bukti sejarah yang kuat
di masyarakat, tetapi itulah sejarah atau cerita berkembang di masyarakat.
Sejarah yang diceritakan oleh Bapak khatib tersebut juga disampaikan oleh tokoh
masyarakat yang lain seperti bapak jorong.
BAB III
KAJIAN KEADAAN JORONG
Berikut
ini akan dipaparkan berbagai informasi hasil kajian teknik Participatory Rural Appraisal (PRA) yang digunakan di Jorong Koto
Baru.
A. Kajian Keadaan Jorong Koto Baru
1.
Mapping (Pemetaan)
Tempat/Waktu
: Jorong Koto Baru/ Tgl 21-24 November 2010
a) Nama
fasilitator : Hendra, Haspen
Syafri, Osfira, Winda Prisetia, Ria Azmiyanti, Desi Opriana, Rani Khairawati.
b) Nama
peserta diskusi: Ratna Murni, Dila
Oktavia, I.DT.Indo Alam. NK
c) Gambar (Terlampir)
Catatan
proses diskusi
Pemetaan desa
merupakan kegiatan yang menggambarkan kondisi wilyah bersam-sama dengan
masyarakat, gunanya memfasilitasi masyarakat untuk mengungkap wilayah mereka.
Adapun pemetaan yang kami lakukan meliputi pemetaan Daerah, Keadaan secara
geografis, tentang kehidupan keagamaan, sosial masyarakat dan ekonomi. Kami
memulai kegiatan ini pada hari Minggu tanggal 21 November 2010.
Pelaksanaan
mapping atau pemetaan Jorong Koto Baru yang kami lakukan secara penuh semangat dilakukan oleh masyarakat, kami hanya bertugas sebagai fasilitator saja,
tapi dalam menetapkan simbol dan menggambarkan peta adalah kami. Masyarakat
sebagai pengarah dan penunjuk.
Kami
berusaha untuk menanyakan beberapa hal yang belum dijelaskan oleh masyarakat
secara lengkap. Setelah itu kami beserta masyarakat mencek kembali peta yang
sudah jadi sehingga ditemukan hal-hal yang belum tertera dan belum lengkap.
Dalam pelaksanaan mapping masyarakat terlihat sangat antusias dan bersemangat
sehingga hasil mapping cukup memuaskan. Peta tersebut kami buat di atas karton
manila dan ditempel di posko.
2.
Transector
Tempat/ Tgl :
Jorong Koto Baru/ 4 November 2010, 8 November 2010, 30 November 2010 dan 01
Desember 2010
a) Nama
fasilitator : Hendra, Haspen Syafri, Winda
Prisetia, Osfira Yuliasni,
Ria Azmiyanti, Rani Khairawati, Desi Ophriana.
b) Nama
peserta diskusi: Amri M,
Masrial, Ambri, Yasnawati, Syahrial, Aswir, M. Dt Siri Marajo.
c) Gambar terlampir
Catatan Diskusi
Jam
07.00 WIB pada hari kamis
tanggal 4 November 2010 kami berangkat
transektor dari posko untuk melihat
daerah yang ada di jorong koto baru, dalam perjalanan kami
melihat begitu banyak orang-orang yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Ada yang berjualan dikedai, dan ada yang pergi kekantor serta ada juga yang pergi
kesawah, Pada hari senin tanggal 8 November 2010, kami pergi dari posko
sekitar jam 15.00 wib. Disana kami langsung menemui pengurus MDA yang
sebelumnya sudah kami temui di tempat yang lain. Dalam pertemuan ini, pengurus
MDA menyatakan keluhan yang dia rasakan, mulai dari siswa yang kurang. Serta
latar belakang pendidikan gurunya yang rata-rata tamatan MAN atau SMA sederajat.
Selain itu yang menjadi kendala yang di hadapi di MDA juga diceritakannya,
yaitu tentang fasilitasnya yang masih kurang memadai, kurangnya sosialisasi pengurus
dengan masyarakat bahkan dengan instansi pendidikan yang ada di Jorong Koto
Baru. Itulah ungkapan dari Bapak Masrial selaku kepala MDA Al-Muhsinin Jorong
Koto Baru.
Pada tanggal 30 November kami pergi transector kesawah
penduuk Jorong Koto Baru, di sawah kami melihat mereka sibuk dengan
pekerjaannya masing-masing. Mereka sibuk membuang keong,
yaitu hama yang dapat merusak tanaman padi. Sejauh mata memandang terlihat
sawah yang menghijau. Karena hari masih terlalu pagi, masih banyak terlihat air
embun yang ada di pinggir-pinggir tepi daun. Sehingga rerumputan yang basah
dapat membasahi kaki kami. Dari sinilah kami memulai mentransektor lahan
persawahan di Jorong Koto Baru ini. Bapak-bapak yang kami tanya, semuanya
menceritakan tentang keadaan sawah mereka dengan semangat. Masalah yang mereka
hadapi dalam persawahan ini adalah keong yang membuat banyak padi mati di
makannya, serta hama yang tidak mati di racun pestisida yang ada.
Pada
hari selasa 1 Desember
2010,
kami pergi ke SDN 01, disana kami bertemu dengan majelis guru serta kepala
sekolah SDN 01 Koto Baru Simalanggang. Disana kami disambut dengan baik oleh
pihak sekolah. Selain itu kami juga memberitahukan tentang lomba yang akan kami
lakukan dengan bekerja sama dengan pemuda koto baru. Selain itu kami juga di beritahukan
tentang prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh sekolah.
Pada
siangnya kami bersama-sama pergi ke warung. Disana kami
bercerita dengan beberapa pemilik warung. Katanya kendala yang dihadapi tidak
begitu berarti. Bisa dikatan semua masalah yang ada bisa diatasi. Karena
warung-warung yang ada di jorong koto baru ini umumnya banyak terletak di
tempat yang ramai penduduknya. Jadi keuntungan yang mereka raih cukup memuaskan, setelah itu kami melanjutkan
transektor ke peternakan ayam. Disana kami menemui pemilik peternakan tersebut.
Mereka pada umumnya berkata, bahwa yang menjadi kendala terbesar dalam beternak
ayam ini adalah penyakit ENDE (tersendat di lehernya).
3.
Field Note ( Catatan Lapangan)
Data merupakan bahan mentah atau informasi
awal yang diperoleh untuk langsung. Semua informasi tersebut dicatat dan didokumentasikan .
untuk itu kami sudah mendokumentasikan informasi tentang deskripsi situasi,
deskripsi wawancara, dan refleksi dalam sebuah catatan lapangan (Field Note)
yang terlampir, untuk memberikan gambaran konteks informasi dari narasumber
yang kami dapatkan dan catatn untuk mencerminkan pemikiran pribadi kami
mengenai hal yang kami teliti di Jorong Koto Baru.
4. Diagram
Venn (Bagan Hubungan Kelembagaan)
Tempat/ Tgl :
Posko KKN Joron Koto Baru/ 03 Desember 2010
a. Nama
fasilitator : Hendra, Haspen Syafri,
Winda Prisetia, Osfira Yuliasni,
Ria Azmiyanti, Rani Khairawati, Desi Ophriana.
a) Nama
peserta diskusi: Ratna Murni, Erna,
dan I. DT. Rajo Indo Alam NK ( Kepala Jorong Koto Baru)
Catatan proses diskusi
Untuk melihat keterhubungan antar kelompok masyarakat di
Jorong Koto Baru dengan lembaga lainnya, maka dibuat gambaran dengan
menggunakan bagan hubungan kelembagaan (Diagram Venn).
Ada beberapa lembaga di masyarakat Jorong Koto Baru yang mempunyai hubungan yang
cukup dekat dan berpengaruh besar terhadap masyarakat seperti Pemuda dan Ninik
Mamak. Ada lembaga yang dekat dengan masyarakat dan sedikit berpengaruh seperti
Masjid, Musholla, TK, SD, MDA. Dan ada juga tidak terlalu berpengaruh, seperti
PKK, Kantor Wali Nagari, Kantor Camat, Puskesri dan lain-lain. Demikianlah
deskripsi hubungan antara masyarakat Jorong Koto Baru dengan lembaga-lembaga
yang ada.
5.
Diagram Alur
Tempat/
Tanggal : Posko KKN Koto Baru/ Tgl
10 Desember 2010
a) Nama
fasilitator : Hendra, Haspen Syafri,
Winda Prisetia, Osfira Yuliasni,
Ria Azmiyanti, Rani Khairawati, Desi Ophriana.
b) Nama
peserta diskusi: I.DT. Rajo Indo
Alam. NK, Ratna Murni
c) Gambar (Terlampir)
Catatan proses diskusi
Diagram alur kami buat untuk menggambarkan arus dan
hubungan antara berbagai pihak yang terlibat dalam sistem kemasyarakatan di
Jorong Koto Baru. Dalam hal ini lebih menekankan pada topik keagamaan sehingga
terlihat pada peta alur penyebaran keyakinan dan paham keagamaan didalam
masyarakat tersebut.
Semua informasi yang kami peroleh dari masyarakat tentang
arus dan hubungan antara berbagai pihak yang terlibat dalam sistem keagamaan
masyarakat Jorong Koto Baru sebagai berikut :
1.
Hubungan
yang sangat kuat antara :
a. Mesjid
dengan MDA, Ninik Mamak, Wirid Yasinan dan masyarakat secara umum.
b.
MDA
dengan Musholla, SD, dan masyarakat secara umum.
c. Musholla
dengan wirid Yasinan, Ninik Mamak dan masyarakat secara umumnya.
d.
Wirid
yasinan dengan Masyarakat secara umum.
e.
Pemuda
dengan Masyakat secara umum.
2.
Hubungan
yang sedang antara :
a.
Musholla
dengan Pemuda.
b.
TK
dengan Masyarakat secara umum.
c.
Wirid
Yasinan dengan Ninik Mamak
3.
Hubungan
yang lemah antara
a. Mesjid
dengan Musholla, SD disebabkan karena kepengurusan yang berbeda.
b. TK
dengan Musholla, MDA, Ninik Mamak disebabkan karena kurangnya kegiatan TK yang
dilaksanakan di Musholla, serta kurangnya kerja sama kepengurusan antara
beberapa lembaga di masyarakat tersebut serta kurangnya kepercayaan diantara
mereka.
c. Pemuda
dengan MDA, Wirid Yasinan, SD, disebabkan kurangnya perhatian serta tidak
adanya kerjasama yang dilakukan.
d. SD
dengan Musholla, disebabkan kurangya kerja sama antara kedua belah pihak.
BAB IV
PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN
Berikut ini akan dijelaskan proses penyusunan rencana kegiatan oleh
mahasiswa KKN di Jorong Koto Baru
bersama masyarakat:
A.
Matrix
Rangking (Bagan Peringkat)
Tempat/ Waktu : Posko KKN/ 11 Desember 2010
1)
Nama fasilitator : Hendra,
Haspen Syafri, Osfira Yuliasni, Ria Azamiyanti, Desi Opshriana, Rani Khairawat,
Winda Prisetia.
2)
Nama peserta diskusi : Ratna Murni, I.DT.Rajo Indo Alam. NK, Feri Sandra, Fitri, Murni
3)
Gambar : Terlampir
Keterangan :
Untuk mencari suatu masalah yang muncul ditengah-tengah masyarakat dan
menempatkan masalah-masalah yang ada sesuai dengan kepentingan dalam masyarakat
maka dibuat Bagan Peringkat (Matrix Rangking) agar diketahui dimana
permasalahan yang menjadi prioritas utama untuk diselesaikan, untuk lebih
jelasnya dalam melihat pentingnya permasalahan maka dibuat dua matrix rangking
yaitu, Matrix Rangking Papan Catur dan Matrik Rangking Penyelesaian Masalah.
Dalam hal ini juga merujuk kepada Transector, Catatan lapangan, maka diambil
suatu kegiatan keagamaa sebagai masalah init. Disamping juga sesuai dengan
jenjang pendidikan yang sedang dijalani.
Ada tiga masalah yang akan dimaksukkan kedalam skala prioritas yaitu :
1.
Kurang aktifnya kegiatan kepemudaan
2.
Kurangya berkualitasnya proses pendidikan di MDA Al-Muhsinin
Koto Baru.
3.
Kurang aktifnya remaja mesjid
Setelah berdiskusi dengan pihak-pihak tertentu serta melihat seberapa
pentingnya, relevansi, ketersediaan bahan dan SDM tim serta ketersediaan bahan
dan SDM masyarakat, maka kami menfokuskan pada pengembangan proses pendidikan
di MDA Al–Muhsinin Koto Baru
B.
Analisis Pohon Masalah dan Harapan
Setelah didapatkan masalah dalam pengembangan
poses pendidikan di MDA Al-Muhsinin yang menjadi prioritas permasalahan utama
yang akan diselesaikan secara bersam-sama. Untuk menganalisa permasalahan
tersebut maka diadakan diskusi bersama-sama dengan masyarakat.
Dari hasil diskusi dengan masyarakat, maka
disimpulkan bahwa masalah utama yang ada dalam MDA Al-Muhsinin adalah kurang
efektifnya proses pendidikan yang berlangsung di MDA Al-Muhsinin, pendidikan
berjalan hanya seadanya saja, sehingga kualitas pendidikannya tidak ada peningkatan
dari tahun ke tahun, Pada akhirnya murid-murid yang belajar di MDA Al-Muhsinin suruemakin
berkurang dari tahun ketahun.
Kurang efektifnya proses pendidikan yang ada di
MDA Al-Muhsinin disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. Kurang berkualitasnya guru dalam mengajar,
karena latar belakang guru kebanyakan hanya tamat SLTA Sederajat, sehingga
materi yang disampaikannya kurang maksimal.
2. Kesejahteraan guru kurang, karena SPP yang
kecil dan tidak adanya Donatur dari luar.
3. Kurangya rasa kepedulian masyarakat
terhadap kemajuan dan perkembangan MDA.
4. Pengurus yang kurang memperhatikan MDA, dan kurangnya kerjasama antara sesama pengurus dan guru.
Dari analisis masalah-masalah yang ada, maka
menimbulkan analis harapan-harapan agar kegiatan proses pembelajaran di MDA
Al-Muhsinin bisa berjalan dengan baik, dan kualitas siswa meningkat kearah dari
yang sebelumnya, dan orang tua mau mendidik anak di MDA, sehingga akhirnya bisa
tercipta MDA yang berkualitas.
Untuk mewujudakan hal tersebut, maka perlu untuk
menentukan harapan dan keinginan sebagai dasar untuk pengembangan MDA, harapan
dan keinginan itu adalah sebagai berikut :
1. Guru yang mengajar berkualitas, banyak
yang sudah sarjana, sehingga materi yang disampaikan lebih maksimal.
2. Guru sejahtera, SPP dinaikkan dan banyak
Donatur dari luar.
3. Masyarakat marasa peduli terhadap
perkembangan dan kemajuan MDA Al-Muhsinin.
4. Pengurus memperhatikan MDA, dan adanya
kerjasama antara pengurus dan guru.
C. Pertemuan dan Diskusi
1.
Topik : Pertemuan dengan pemuda untuk Penggalangan
Dana Gempa dan Tsunami Mentawai
Tempat/ Waktu : Posko KKN / 06 November 2010
1) Nama fasilitator : Hendra,
Haspen Syafri, Osfira Yuliasni, Ria Azamiyanti, Desi Opshriana, Rani
Khairawati, Winda Prisetia.
2) Nama peserta diskusi
: Ujang,
Muharment, Tomi, Daniel, Riri, Putra Sagitarius, Jefry, Rinaldi, Yaumel, Mhd.
Ridha Ilahi, Feri Sandra, Deswati dan Ninen Wita
Catatan
proses diskusi
Pagi hari Sabtu, 06 November 2010 kami mengadakan
rapat dengan ketua pemuda Jorong Koto Baru. Rapat dimulai pukul 11.00-12.00 WIB,
sebelumnya kami memperkenalkan diri kepada pemuda jorong koto baru yang hadir
pada saat itu.
Setelah itu rapat dimulai dengan penyampaian
maksud dan tujuan diadakan pertemuan yaitu ingin mengadakan kerja sama antara
mahasiswa KKN dengan pemuda untuk meminta sumbangan korban bencana Gempa dan
Tsunami Mentawai di jalan raya atas nama partai politik, untuk memudahkan dalam
perolehan izin penggalangan dana di jalan, maka didapat suatu kesepakatan akan
menggalang dana selam dua hari dijalan raya, yang akan dimulai siap sholat suhur
dan besoknya.
2. Topik : Silahturrahmi dan diskusi dengan Pemuda Untuk Menyambut 1 Muharram 1432 H
Tempat/ Waktu : Masjid
Al-Muhsinin/ 25 November 2010
1) Nama Fasilitator : Hendra,
Haspen Syafri, Osfira Yuliasni, Ria Azamiyanti, Desi Opshriana, Rani
Khairawati, Winda Prisetia.
2) Nama peserta diskusi : Feri
Sandra, Yulifar, Moeharment, Legi Presetya, M.Hardi, Al, Anggi, Epy, Anda,
Adal, Wandy, Chaeng, Yogi, Megi, Rudi, Seprianto, Handri Fatria. DT. Rajo Basa
Catatan
proses diskusi
Sesuai kesepakatn
dengan ketua IPPKB dan pengurus lainnya dengan Mahasiswa KKN pada hari Minggu,
21 November 2010 yang bertempat diposko maka pada tanggal 25 November 2010
malam sesudah sholat isya mengadakan rapat antara mahasiswa KKN dengan
pemuda-pemudi Jorong Koto Baru, rapat berlangsung mulai dari 21.00-24.00 WIB
malam. Sebelum rapat dimulai kami mahasiswa KKN diberikan kesempatan untuk
memperkenalkan diri kepada pemuda Jorong Koto Baru. Hendra Koordinator Kelompok
memperkenalkan Mahasiswa KKN satu persatu dan menjelaskan tentang apa saja yang
akan dilakukan selama KKN di Jorong Koto Baru.
Setelah itu, rapat
dilanjutkan dengan meminta kesepakatn dari pemuda-pemudi serta mahasiswa KKN
untuk membuat acara dalam rangka menyambut 1 Muharram 1432 H, dari kesepakatan
Mahasiswa KKN dengan Pemuda-Pemudi Jorong Koto Baru akan diangkat tiga
acara sekaligus berturut-turut yaitu
Lomba Busana Muslim, Pidato Tingkat Anak-anak dan pertandingan Bulu Tangkis
pada tanggal 06 Desember 2010-10 Desember 2010 yang bertempat di Jorong Koto
Baru. dan membentuk panitia pelaksana kegiatan yang akan dilakukan.
3. Topik :
Rapat Persiapan Acara Lomba Busana Muslim
Tempat/ Waktu : Musholla
Al-Huda/ 03 Desember 2010
1) Nama fasilitator : Hendra, Haspen Syafri,
Osfira Yuliasni, Ria Azamiyanti, Desi Opshriana, Rani Khairawati, Winda
Prisetia.
2) Nama peserta diskusi : Harmay
Yandri Yanti, Pratiwi Dasti Elya, Nella Gusri PS, Feri Sandra, Joni R, EQ
Richardo, Eka, Amir, Legi, Rian, Yogi Pratama, Ari, Rudi, Padri, Yulifar
Catatan
proses diskusi
Untuk
mempersiapkan acara lomba busana muslim yang akan dilaksankan di TK.Islam
An-Nur maka kembali diadakan rapat yang bertempat di Musholla Al-Huda.
Rapat dimulai
sesudah sholat Isya, yang dihadiri oleh Ketua Pemuda, Panitia, Pemuda-pemudi
Jorong Koto Baru dan Mahasiswa KKN STAIN Bukittinggi yang ada di Jorong Koto
Baru, dalam rapat membahas apa-apa saja yang akan diperlukan dalam acara Lomba
Busana Muslim serta bagaimana bentuk dari acara tersebut dan kesiapan dari
seluruh panitia untuk mensukseskan acara tersebut
4. Topik : Rapat
Lanjutan Persiapan Untuk Lomba Busana
Muslim
Tempat/ Wakt
: Musholla Al-Mukhlisin/ 05 Desember 2010
1) Nama fasilitator : Hendra, Haspen
Syafri, Osfira Yuliasni, Ria Azamiyanti,
Desi Opshriana, Rani Khairawati, Winda Prisetia.
2) Nama peserta diskusi : Anggi, Rahmi, Nela, Ane, Yogi,
Afdal, Megi, Boni, Anda, Izul, Joni, Feri, Riki, Yogi P, Eka, Rian, Legi, Amir.
Catatan
proses diskusi
Sesudah shalat isya kami
berkumpul di Musholla Al-Mukhlisin
guna mengadakan rapat dengan pemuda-pemudi Jorong Koto Baru untuk persiapan
acara Lomba Busana Muslim pada tanggal 06 Desember 2010.
Dalam rapat tersebut dibahas maslah-masalah teknis
acara mulai dari susunan acara, konsumsinya dan perlengkapan yang dibutuhkan
dalam acara tersebut.
5. Topik : Rapat Acara Lomba Pidato Tingkat Anak-anak
Tempat/
Waktu : Musholla Al-Ikhlas/ 04 Desember 2010
1) Nama fasilitator : Hendra, Haspen Syafri,
Osfira Yuliasni, Ria Azamiyanti, Desi Opshriana, Rani Khairawati, Winda
Prisetia.
2)Nama peserta diskusi
: Feri Sandra, Muharment, Anggi, Megi, Epy, Legi
Prsetia dan pemuda lainnya.
Pada
malam hari sesudah sholat isya diadakan rapat dengan pemuda-pemudi Jorong Koto
Baru, untuk membahas acara Pidato Tingkat Anak-anak. Dalam rapat ini dibahas
apa-apa saja yang akan diperlukan untuk acara tersebut serta menunjuk panitia
yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
acara tersebut.
BAB V
AKSI KEGIATAN
Berikut ini akan diuraikan proses aksi kegiatan
mahasiswa KKN yang ada di Jorong Koto
Baru bersama dengan masyarakat :
1.
Tabel
Aksi Prioritas
No
|
KEGIATAN
|
TEMPAT/ WAKTU
|
KETERANGAN
|
1
|
Wirid Yasinan
|
Dirumah
Penduduk/ Setiap Malam Kamis
|
Kegiatan ini
dilakukan pada malam hari sesudah sholat Isya, yang diadakan dirumah-rumah
penduduk yang setiap minggu bertukar-tukar.
|
2
|
Wirid Mingguam
|
Masjid
Al-Muhsinin/ setiap malam Jum,at
|
Kegiatan ini
dilakukan pada malam hari sesudah Sholat Magrib hingga Isya masuk. Wirid ini
dikhususkan bagi seluruh masyarakat Jorong Koto Baru.
|
3
|
Lomba Busana
Muslim
|
TK.Islam
An-Nur/ 06 Desember 2010
|
Acara ini
dilaksanakan pada malam hari. Pesertanya sekecamatan Payakumbuh, pada
terakhir acara lansung diberikan hadiah, baik juara I, II dan III tingkat
anak-anak serta Tingkat Remaja
|
4
|
Lomba Pidato
Tingkat Anak-anak
|
Musholla
Al-Ishlah/ 08 Desember 2010
|
Pada acara ini
dilakukan pada malam hari sesudah Sholat Isya. Acaranya sangat meriah sekali,
acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Lima Puluh Kota. Pada akhir
acara langsung dibagikan hadiahnya bagi yang pemenang
|
5
|
Pertandingan
Bulu Tangkis
|
Lapangan Bulu
Tangkis Tangah Koto/ 12 Desember 2010-14 Desember 2010
|
Pertandingan
ini dilaksanakn malam sesudah Sholat Isya, pertandingan ini berlangsung selam
3 Malam berturut - turut, pada malam terakhir acara langsung diserahkan
hadiah untuk pemenangnya
|
6
|
Pengajian
Subuh
|
Masjid
Almuhsinin/ 03 November – 02 Desember 2010
|
Kegiatan ini
dilakukan setiap selesai sholat subuh, Ceramah yang disampaikan Oleh
Mahasiswa KKN STAIN Bukittinggi yang di Jorong Koto Baru
|
7
|
Pembuatan Nama
Gang
|
Posko KKN/
13–14 November 2010
|
Kegiatan ini
memberi nama-nama Gang yang ada di Jorong Koto Baru.
|
2.
Tabel Aksi Non Prioritas
No
|
KEGIATAN
|
TEMPAT/ WAKTU
|
KETERANGAN
|
1
|
Goro di Kantor
Wali Nagari
|
Kantor Wali
Nagari/ 10 November 2010 dan 22 November 2010
|
Goro ini
dilaksanakan bersama-sama dengan Mahasiswa KKN dari Jorong Lain yang
Se-Kenagarian Koto Baru Simalanggang, yang dilaksanakan pada pagi hari Rabu
dan hari Kamis. Kegiatan ini dilakukan untuk membersihkan rumput kantor Wali
Nagari dan Juga didalam kantor Wali Nagari Koto Baru Simalanggang.
|
2
|
Goro
dengan Penduduk
|
Bandar Air
yang ada di Jorong Koto Baru/ 14 November 2010 dan 28 November 2010
|
Kegiatan ini
dilakukan bersama dengan masyarakat untuk membuat bandar, untuk mengatasi
genangan air ketika hujan.
|
3
|
Pembagian Obat
Kaki Gajah
|
Di Jorong Koto
Baru/ 25 November 2010
|
Kegiatan ini
adalah program dari pemerintah untuk mengatasi penyakit Kaki Gajah, Maka kami
membantu Orang Polindes untuk membagikan obat-obat tersebut.
|
4
|
Sensus Rumah
Penduduk
|
Keliling
kerumah-rumah penduduk/ 13 November 2010 dan 13 Desember 2010
|
Kegiatan ini
mendata jenis rumah penduduk yang ada di Jorong Koto Baru, serta melakukan Wawancara
dengan masyarkat tersebut untuk mendapatkan data.
|
5
|
Acara PKK
Payakumbuh
|
Dikantor Camat
Payakumbuh/ 1 November 2010
|
Pada acara ini
dihadiri oleh ibuk PKK
|
6
|
Penggalangan
Dana Gempa dan Tsunami Mentawai
|
Dijalan raya
Jorong Koto Baru/ 6,7 November 2010
|
Pada kegiatan
ini kami Mahasiswa KKN meminta sumbangan bersama dengan Pemuda dan anggota
partai politik yang telah berpartisifasi untuk membantu korban gempa di
Mentawai.
|